Minggu, 02 Agustus 2015

TOURING LAMPUNG

21 JULI 2015......

Rencana saya dan teman-teman untuk touring ke Lampung ini sebetulnya rencana yang dibuat dalam waktu 3 hari, sebetulnya kami kemarin berencana untuk touring ke Bangka beberapa waktu yang lalu, tapi melihat keadaan dan kondisi yang  kurang memungkinkan untuk kesana.. Maksudnya kondisi budgetnya :D .... Maklum, untuk mencapai tujuan ke Bangka, kita harus menyeberangi laut dengan kapal feri selama 2 jam dan itu memakan biaya yang cukup besar untuk bermotor maupun bermobil. Maka dari itu kami pun mengubah target menjadi  ke Lampung. Mungkin memang settingannya untuk Touring ke Lampung dulu kali yah :D

Kami berlima (Saya>>>Eka, Dwiky, Adhi, Imam, Defri) akan Touring ke Lampung menggunakan tiga buah sepeda motor dimana dua motor memiliki box (CSOne dan Megapro) dan yang satu tidak (Vixion).

21/Juli/2015... tepatnya jam 1 pagi, kami pun mulai bersiap bergegas untuk berangkat dari kota Palembang. 
Kami memilih pergi jam 1 pagi dengan alasan kondisi jalan yang sepi dan bisa cepat sampai ke Lampung. Kami tidak takut yang namanya “Begal” karena kami bersama dan juga punya stun gun juga (Dijamin nempel ke pipi, langsung Geleng” :D). Selama lebih kurang 2 jam, kami pun menepi terlebih dahulu untuk istirahat di sebuah pondok kecil di daerah Teluk Gelam. Disana, kami pun ngopi dulu yang kebetulan disana ada warung yang menyediakan kopi hitam yang mantapp. Dan waktu itu juga ada salah satu kawan kami yang sempat kedinginan gara” salah memakai jaket. Setelah itu, kami pun bergegas lanjut dari sana.  Kami melewati daerah Tugu jaya, Tugu Mulyo, dan Mesuji. Pada saat di perbatasan antara Sumsel dan Lampung, kami sempat kewalahan oleh kabut yang sangat tebal dan dingin.... Sampai-sampai pandangan untuk melihat ke depan pun menjadi sulit. Saat itu waktu masih menunjukkan sekitar jam setengah 6 pagi. Sekitar 15 menit, Akhirnya kabut pun sedikit mulai menghilang dari pandangan kami. 
Sesudah melewati perbatasan lampung, sekitar 10 menit  kami berhenti di pom bensin. Disitu kami beristirahat sejenak sekalian mengisi bahan bakar motor teman yang kelihatan nya sudah mau habis. Tidak lupa juga saya masih sempat untuk Sholat Subuh.. (Ingat bro, dimanapun..sesibuk apapun kita, harus selalu ingat kepada-Nya). Setelah semuanya kembali siap, kami pun melanjutkan perjalanan kami. Rencananya, kami akan menginap di Rumah Oom kawan saya atau biasa dipanggil “Pakde” yang berada di Lampung Tengah.
Sebelum sampai, kami saat itu sedikit tersesat untuk menemukan lokasi rumah yang akan dituju. Dimana lokasinya tersebut berada di Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah. Saat itu pun kami mulai bertanya kepada orang-orang yang berpas-pasan dengan kami, bahkan kami pun sempat bertanya kepada polisi lalu lintas bagaimana cara sampai ke lokasi dengan cepat. Rupanya kata polisi tersebut, kami mengambil jalur yang kurang tepat untuk ke lokasi  tersebut. Dimana jalur yang kami ambil waktu itu yaitu jalur langsung ke Menggala - Lampung Selatan. Harusnya kami mengambil Jalur Lintas Timur yang langsung ke Lampung Tengah. Memang sebelum sampai ke pos polisi tersebut, kami memang berjumpa dengan dua jalur dimana rupanya jalur ke kanan itu langsung ke Menggala dan jalur ke kiri itu langsung ke Lampung Tengah dan saat itu kami malah mengambil jalur yang kanan. Setelah tahu semuanya, kami berputar balik menuju dua jalur tersebut dan mengambil jalur kiri yaitu Jalur Lintas Timur. Dan saat sampai ke daerah Lampung Tengah pun tepat jam 9 pagi, kami masih bertanya kepada orang lagi sebab kawan kami sedikit lupa untuk menuju ke lokasi rumah Pakde. Kami pun sempat menghubungi Pakde, tapi nomornya malah nggak aktif. Kami pun sepertinya sudah tersesat.. masuk lorong demi lorong.. pernah juga masuk lorong yang ujungnya hutan alias buntu. Tapi kami tetap dan tetap berusaha untuk bertanya dan sempat juga menghubungi Pakde. Alhasil  dengan perjuangan yang keras, kami pun bisa menemukan lokasi rumah Pakde tersebut. Itu semua berkat alamat yang dikirim dari saudara Pakde yang waktu itu sempat juga kawan saya menghubungi saudara Pakde untuk menanyakan lokasi tersebut. Kami pun sampai di lokasi alias rumah Pakde pada pukul 10 lewat.  Kami pun merasa lega dan langsung beristirahat untuk melepas lelah yang sangat pokoknya....... :D Hingga tidak terasa istirahat kami pun memakan waktu yang sangat banyak. Kepengennya sih sore nanti saya ingin mengajak teman-teman untuk bermain ke Way Kambas (Kata orang disana tempatnya banyak gajah). Tapi berhubung melihat keadaan teman-teman saya yang masih sangat kelelahan, saya pun memutuskan untuk tidak jadi kesana dan melanjutkan istirahat kembali. Malam pun tiba, Pakde mengajak kami untuk makan malam di sebuah rumah makan di dekat rumahnya. Kami pun bersiap” untuk bergegas. Sampai di rumah makan, Pakde menyuruh kami untuk memilih makanan yang sudah tersedia di menu dan kami pun memutuskan untuk memesan ayam bakar semua. Ternyata ayam bakar di daerah sini enak juga... Mulai dari ayamnya hingga sambalnya, hehehe. Setelah selesai makan, kami pun kembali ke rumah. Saat jam 9 malam, kami memutuskan untuk berkeliling melihat-lihat daerah sekitar sekalian mencari angin malam. Rupanya pemandangan saat malam hari disana juga indah. Disana kami bisa melihat orang-orang yang sedang tengah mencari ikan di sungai dengan jaring (Kebetulan saat itu kami nongkrong di atas jembatan yang dibawahnya terdapat sungai yang cukup besar).  Dan juga ditambah dengan bintang-bintang yang banyak waktu itu sambil mendengarkan lagunya Dhyo Haw, hahaha... :D .Setelah kami puas, kami pun pulang ke rumah dan berisirahat.

Keesokan harinya (22/Juli/2015), tepatnya pukul 9 pagi kami pun mandi..makan..dan bersiap” mengemas barang yang akan dibawa dan bergegas untuk ke Pantai Mutun yang merupakan target kami yang sudah ditunggu-tunggu ini :) . Dimana Pantai Mutun ini letaknya tidak jauh dari Bandar Lampung . Sebelum ke pantai, kami akan mengunjungi rumah saudara kawan saya yang ada di Bandar Jaya. Tidak lupa juga kami berpamitan kepada Pakde dan rencananya dari pantai nanti akan balik lagi kesini. Kami pun melanjutkan perjalanan dari Lampung Tengah menuju Bandar Jaya yang memakan waktu sekitar satu jam setengah. Setelah kami di Bandar Jaya, kawan saya pun langsung menghubungi saudara nya untuk menemui kami di lokasi yang sudah ditentukan. Setelah saudaranya tiba, langsung lah kami diantar ke rumahnya untuk singgah sekalian makan siang :D . Setelah makan siang, kami pun berpamitan dan melanjutkan perjalanan ke Pantai Mutun. Saat dalam perjalanan, kami mendapat masalah yang baru dimana brecket motor kawan kami goyang lagi (Memang sebelum sampai ke rumah Pakde di Lampung Tengah tadi, brecket motor kawan tersebut sedikit goyang dikarenakan beban yang ada di dalam box sudah melebihi batas. Karena itulah rencananya akan kami bawa ke bengkel las). Karena sepertinya brecketnya tersebut sudah sangat goyang, akhirnya kami memutuskan untuk mencari bengkel las dan menge-las besi brecket yang patah di dalam job motor. Setelah selesai memperbaiki, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Mutun dimana kami akan menuju Bandar Lampung dahulu untuk sampai ke pantai.  Sebelum kesana, kami mengunjungi pusat tempat penjualan oleh” khas lampung terlebih dahulu yaitu di Toko Yen-Yen, Bandar Lampung. Sesampainya di pusat oleh” (pukul setengah 4 sore), kami pun segera mencari makanan khas yang ada disana terutama keripik pisang (coklat)- nya yang sudah terkenal di Lampung. Harga keripik pisang yang ada disana pun cukup murah yakni dengan harga 9 rb per bungkus saja. Setelah selesai membeli, kami pun melanjutkan perjalanan ke Pantai Mutun. Di dalam perjalanan pun, kami sempat bertanya kepada orang sekitar tentang keberadaan pantai ini. Rupanya kawan saya tidak tahu lokasi pantainya karena kami waktu itu melewati jalur yang berbeda dengan jalur yang  pernah dilewati kawan saya pada saat ke Pantai Mutun. Dimana jalurnya ini melewati kota Bandar Lampung terlebih dahulu. Padahal ada jalur yang lain yang lebih cepat dan mudah untuk sampai ke Pantai Mutun ini. Tapi karena kita mengunjungi tempat oleh” tadi, makanya kami lewat jalur yang agak jauh. Dengan terpaksa pun kami bertanya kepada orang yang berpas-pasan dengan kami. Dan hingga kurang lebih sejam (sekitar pukul setengah 5  sore) Akhirnya kami sampai juga di lokasi yang kami tunggu-tunggu + finishnya touring kami yaitu Pantai Mutun :D . Akhirnya sekian lama, saya pun bertemu lagi yang namanya Pantai (Maklum, di Palembang yang ada hanya Sungai :D) . Disana kami tidak basa-basi lagi langsung Byurrr.... Akhirnya setelah berjam-jam duduk di atas motor dengan keadaan kami yang juga lelah saat itu kini sudah terbayarkan dengan menikmati keindahan Pantai Mutun yang Indah. Tidak lupa juga kami berfoto-foto... selfie-selfie untuk mengenang perjalanan kami ini tentunya... hhahaha :D . 

Setelah bermain-main dengan air (Ada juga yang sempat menuliskan nama seseorang di pasir, Mungkin seseorang itu masa depannya :) ), kami pun segera mengganti pakaian dan membereskan peralatan yang kami keluarkan tadi (drone, tripot, dll :D). Setelah semuanya selesai, kami pun akhirnya berpamitan dengan angin dan ombak yang tadi menyambut kami dengan ramah dan dengan menunjukkan waktu jam 06.15 kami pun, bergerak melanjutkan perjalanan pulang ke tempat Pakde kawan saya tadi dimana kami melewati jalur yang berbeda dengan jalur pergi tadi. Dimana kami menggunakan jalur yang cepat untuk sampai ke Bandar Lampungnya terlebih dahulu. Jalur ini merupakan jalur yang terletak di pinggiran kota Bandar Lampung tepatnya di atas perbukitan, karena itu, jalannya menjadi sedikit lebih ekstrim dengan tanjakan dan turunannya. Setelah di bandar lampung, kami pun masih melanjutkan perjalanan ke Lampung Tengah. Setelah melewati gerbang kota Bandar Lampung, kami memutuskan untuk melewati jalur yang berbeda dengan jalur pergi tadi (Menuju Bandar Jaya dahulu). Kami melewati jalur dimana jalur tersebut akan bertemu dengan kota Metro terlebih dahulu. Sesampai di kota Metro sekitar pukul 7 malam, kami mengambil istirahat sebentar, duduk di dekat patung tugu yang ada di tengah taman. 
Tidak sampai 10 menit, akhirnya kami bergerak melanjutkan perjalanan lagi. Beberapa menit kemudian, kami pun melewati gerbang “Selamat Datang di Lampung Timur”... yang artinya kami sudah memasuki wilayah Lampung Timur. Nah saat berada di wilayah inilah, kami cukup kewalahan alias tersesat untuk menuju ke Lampung Tengah. Dengan keadaan yang sedikit tegang juga, kami pun segera memakai GPS untuk bisa membawa kami ke daerah Lampung Tengah (Saat menuju ke Pantai Mutun tadi, kami tidak memakai GPS karena ingin menghemat baterai hp :D) .
   Ok LANJUTT..
Dengan bantuan GPS pun, akhirnya kami sampai pada simpang empat. Tapi waktu itu entah mengapa salah satu kawan saya memutuskan untuk belok ke kanan. Padahal saya pikir” harusnya kami belok kiri. (Kan saat menuju kesini dari Palembang, tadi belok ke kanan) , tapi karena saya takut membuatnya tersinggung belum lagi dia seorang leader pada touring ini, maka kami pun memutuskan untuk mengikutinya. Waktu pun terus berjalan.... “Kok tidak sampai-sampai” Pikir saya. Sampai berjam-jam pun berlalu, kami melewati perkampungan yang sedikit mengerikan dengan banyak patung” yang aneh dan besar. Kami yakin ini perkampungan tempat tinggalnya orang Hindu. Setelah kawan kami yang mengambil lewat jalan ini tadi akhirnya sempat ragu dan memutuskan memutar balik menuju simpang empat tadi. Rupanya benar dugaan saya, harusnya dari tadi kami mestinya belok ke kiri, Tapi ya sudahlah..... Mungkin ini bisa menambah pengalaman touring ini. Walaupun sudah menghabiskan tenaga dan waktu yang cukup banyak. Kami beristirahat sebentar di simpang empat tersebut dan kami juga sedikit terkejut bahwa brecket salah satu dari motor kami yang tadi di-las akhirnya tidak mampu lagi untuk membawa box yang berisi barang-barang tersebut. Melihat keadaan tersebut, salah seorang dari kami berinisiatif mencari tali karet guna mengikat box tersebut pada salah satu dari motor kami (Megapro) yang digunakan untuk besok pagi sekaligus langsung pulang ke Palembang.  Dan pada akhirnya kami pun tiba di rumah Pakde dengan waktu menunjukkan jam 11 malam. Setelah sampai, kami pun segera makan dan bergantian untuk mandi dan langsung istirahat dengan keadaan sangat lelah saat itu.

23/Juli/2015....Keesokan paginya (tepatnya pukul setengah 6 pagi), kami pun segera membereskan barang-barang kami dan membersihkan kamar yang selama ini kami gunakan sebagai tempat istirahat. Setelah selesai kami pun langsung makan pagi yang dilanjutkan dengan mengikat box dan kedua tas di motor Megapro tersebut. Alhasil motor tersebut kelihatan membawa banyak sekali barang” (Pasti dikirai orang ingin pindahan... :D ) .Setelah semuanya sudah siap (Sekitar pukul 8 pagi), akhirnya kami berpamitan sekaligus mengucapkan terima kasih kepada Pakde karena sudah terlalu banyak merepotkannya. Akhirnya kami meninggalkan lokasi dan sangat siap untuk pulang ke Palembang dengan rasa Bangga tentunya. Walau kondisi kami saat menuju pulang ke Palembang masih sedikit lelah, tapi saat berada di atas motor, Tenaga kami malah makin meninggi dan makin Semangat :D . Didalam perjalanan pulang pun kami menemui hal-hal yang tidak terduga lagi, seperti terkena razia polisi di perbatasan (Untungnya Lengkap semua) dan dibantu  kawan” touring (dari Subang yang akan menuju ke Bakaheuni) saat tali yang mengikat box tersebut sempat terputus. 
Dan pada Akhirnya, pada pukul setengah 5 sore, kami pun sampai di kota tercinta >>> Kota Palembang :)
Inilah Perjalanan Panjang Saya dan teman-teman Lalui. Saya rasa, kami sepertinya sudah mengelilingi hampir semua Wilayah Lampung hanya dengan bermotor. Kami tidak takut akan segala resiko yang terjadi karena kami selalu bersama-sama untuk menghadapinya. Walau sedikit ada rasa lelah dan sakit juga pada bagian tubuh ini, tapi tidak menghilangkan Jiwa...Semangat saya dan teman-teman untuk touring kembali dan bisa dipastikan saya akan membawa motor andalan saya pastinya (motor Hore).  Kalimat terakhirnya dari saya : Hobi ini mahal, gak cuma modal uang, tapi juga modal fisik dan mental.... See you again!!!! :)


Selasa, 16 Juni 2015



05 JANUARI 2014......Ini adalah awal petualangan saya bersama kedua orang atau bisa dikatakan sebagai Sahabat :) yang menurut saya mempunyai jiwa yang sama dengan saya yaitu jiwa Adventure yang begitu Tinggi. Dalam video ini, adalah awal petualangan kami dari Kota Palembang menuju Pelabuhan Tanjung Api-Api, dimana jarak yang ditempuh kami saat itu memakan waktu selama 3 jam. Mengapa 3 jam? padahal kan 2 jam saja cukup.... Itu dikarenakan ada beberapa faktor yang membuat perjalanan kami menjadi lama. 
     Faktor tersebut itu dikarenakan faktor jalan yang bisa dibilang sangat-sangat Hancur. Lobang-Lobang betebaran dimana-mana dengan debu yang sangat banyak...Karena saat itu kami sangat hati-hati dalam melakukan perjalanan tersebut. Oh iya.. perjalanan tersebut kami membawa motor Honda Revo (saya) dan Motor Vespa (teman saya). Saya pikir dengan memakai motor vespa tersebut itu akan menganggu perjalanan. Bagaimana tidak, saat dalam perjalanan tersebut, motor Vespa tersebut beberapa kali mogok bahkan sampai-sampai kehabisan minyak :D... Sampai-sampai, saat di tengah perjalanan sempat kami berpikir untuk tidak melanjutkan perjalanan alias MENYERAH. 

 Kalau Anda boleh tahu, kami sudah sempat pergi ke pelabuhan tersebut sebanyak 3x dan sebanyak 3x itulah kami gagal sampai target tersebut dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan seperti Hujan Lebat, Lelah, dll lah. Saat itulah untuk ke 4x nya kami akhirnya bertekad untuk sampai ke target tersebut. Pokoknya hati kami Bro... tidak akan pantang menyerah dan kami tetap melanjutkan Perjalanan tersebut hingga sampai ke Target yang telah direncanakan... :)