Rencana saya dan teman-teman untuk touring ke Lampung
ini sebetulnya rencana yang dibuat dalam waktu 3 hari, sebetulnya kami kemarin
berencana untuk touring ke Bangka beberapa waktu yang lalu, tapi melihat
keadaan dan kondisi yang kurang
memungkinkan untuk kesana.. Maksudnya kondisi budgetnya :D .... Maklum, untuk
mencapai tujuan ke Bangka, kita harus menyeberangi laut dengan kapal feri
selama 2 jam dan itu memakan biaya yang cukup besar untuk bermotor maupun
bermobil. Maka dari itu kami pun mengubah target menjadi ke Lampung. Mungkin memang settingannya untuk
Touring ke Lampung dulu kali yah :D
Kami berlima (Saya>>>Eka, Dwiky, Adhi, Imam, Defri) akan Touring ke Lampung menggunakan tiga
buah sepeda motor dimana dua motor memiliki box (CSOne dan Megapro) dan yang
satu tidak (Vixion).
21/Juli/2015... tepatnya jam 1 pagi, kami pun mulai bersiap
bergegas untuk berangkat dari kota Palembang.
Kami memilih pergi jam 1 pagi
dengan alasan kondisi jalan yang sepi dan bisa cepat sampai ke Lampung. Kami
tidak takut yang namanya “Begal” karena kami bersama dan juga punya stun gun
juga (Dijamin nempel ke pipi, langsung Geleng” :D). Selama lebih kurang 2 jam,
kami pun menepi terlebih dahulu untuk istirahat di sebuah pondok kecil di
daerah Teluk Gelam. Disana, kami pun ngopi dulu yang kebetulan disana ada
warung yang menyediakan kopi hitam yang mantapp. Dan waktu itu juga ada salah satu kawan
kami yang sempat kedinginan gara” salah memakai jaket. Setelah itu, kami pun
bergegas lanjut dari sana. Kami melewati
daerah Tugu jaya, Tugu Mulyo, dan Mesuji. Pada saat di
perbatasan antara Sumsel dan Lampung, kami sempat kewalahan oleh kabut yang
sangat tebal dan dingin.... Sampai-sampai pandangan untuk melihat ke depan pun
menjadi sulit. Saat itu waktu masih menunjukkan sekitar jam setengah 6 pagi.
Sekitar 15 menit, Akhirnya kabut pun sedikit mulai menghilang dari pandangan
kami.
Sesudah melewati perbatasan lampung, sekitar 10 menit kami berhenti di pom bensin. Disitu kami
beristirahat sejenak sekalian mengisi bahan bakar motor teman yang kelihatan
nya sudah mau habis. Tidak lupa juga saya masih sempat untuk Sholat Subuh..
(Ingat bro, dimanapun..sesibuk apapun kita, harus selalu ingat kepada-Nya).
Setelah semuanya kembali siap, kami pun melanjutkan perjalanan kami.
Rencananya, kami akan menginap di Rumah Oom kawan saya atau biasa dipanggil
“Pakde” yang berada di Lampung Tengah.
Sebelum sampai, kami saat itu sedikit tersesat untuk
menemukan lokasi rumah yang akan dituju. Dimana lokasinya tersebut berada di Kecamatan
Seputih Banyak, Lampung Tengah. Saat itu pun kami mulai bertanya kepada
orang-orang yang berpas-pasan dengan kami, bahkan kami pun sempat bertanya
kepada polisi lalu lintas bagaimana cara sampai ke lokasi dengan cepat. Rupanya
kata polisi tersebut, kami mengambil jalur yang kurang tepat untuk ke
lokasi tersebut. Dimana jalur yang kami
ambil waktu itu yaitu jalur langsung ke Menggala - Lampung Selatan.
Harusnya kami mengambil Jalur Lintas Timur yang langsung ke Lampung
Tengah. Memang sebelum sampai ke pos polisi tersebut, kami memang berjumpa dengan
dua jalur dimana rupanya jalur ke kanan itu langsung ke Menggala dan jalur ke
kiri itu langsung ke Lampung Tengah dan saat itu kami malah mengambil jalur
yang kanan. Setelah tahu semuanya, kami berputar balik menuju dua jalur
tersebut dan mengambil jalur kiri yaitu Jalur Lintas Timur. Dan saat sampai ke
daerah Lampung Tengah pun tepat jam 9 pagi, kami masih bertanya kepada orang
lagi sebab kawan kami sedikit lupa untuk menuju ke lokasi rumah Pakde. Kami pun
sempat menghubungi Pakde, tapi nomornya malah nggak aktif. Kami pun sepertinya
sudah tersesat.. masuk lorong demi lorong.. pernah juga masuk lorong yang
ujungnya hutan alias buntu. Tapi kami tetap dan tetap berusaha untuk bertanya
dan sempat juga menghubungi Pakde. Alhasil
dengan perjuangan yang keras, kami pun bisa menemukan lokasi rumah Pakde
tersebut. Itu semua berkat alamat yang dikirim dari saudara Pakde yang waktu
itu sempat juga kawan saya menghubungi saudara Pakde untuk menanyakan lokasi
tersebut. Kami pun sampai di lokasi alias rumah Pakde pada pukul 10 lewat. Kami pun merasa lega dan langsung
beristirahat untuk melepas lelah yang sangat pokoknya....... :D Hingga tidak
terasa istirahat kami pun memakan waktu yang sangat banyak. Kepengennya sih
sore nanti saya ingin mengajak teman-teman untuk bermain ke Way Kambas
(Kata orang disana tempatnya banyak gajah). Tapi berhubung melihat keadaan
teman-teman saya yang masih sangat kelelahan, saya pun memutuskan untuk tidak
jadi kesana dan melanjutkan istirahat kembali. Malam pun tiba, Pakde mengajak
kami untuk makan malam di sebuah rumah makan di dekat rumahnya. Kami pun
bersiap” untuk bergegas. Sampai di rumah makan, Pakde menyuruh kami untuk
memilih makanan yang sudah tersedia di menu dan kami pun memutuskan untuk
memesan ayam bakar semua. Ternyata ayam bakar di daerah sini enak juga... Mulai
dari ayamnya hingga sambalnya, hehehe. Setelah selesai makan, kami pun kembali
ke rumah. Saat jam 9 malam, kami memutuskan untuk berkeliling melihat-lihat
daerah sekitar sekalian mencari angin malam. Rupanya pemandangan saat malam
hari disana juga indah. Disana kami bisa melihat orang-orang yang sedang tengah
mencari ikan di sungai dengan jaring (Kebetulan saat itu kami nongkrong di atas
jembatan yang dibawahnya terdapat sungai yang cukup besar). Dan juga ditambah dengan bintang-bintang yang
banyak waktu itu sambil mendengarkan lagunya Dhyo Haw, hahaha... :D .Setelah
kami puas, kami pun pulang ke rumah dan berisirahat.
Keesokan harinya (22/Juli/2015), tepatnya pukul
9 pagi kami pun mandi..makan..dan bersiap” mengemas barang yang akan dibawa dan
bergegas untuk ke Pantai Mutun yang merupakan target kami yang sudah
ditunggu-tunggu ini :) . Dimana Pantai Mutun ini letaknya tidak jauh dari Bandar
Lampung . Sebelum ke pantai, kami akan mengunjungi rumah saudara kawan saya
yang ada di Bandar Jaya. Tidak lupa juga kami berpamitan kepada Pakde
dan rencananya dari pantai nanti akan balik lagi kesini. Kami pun melanjutkan
perjalanan dari Lampung Tengah menuju Bandar Jaya yang memakan waktu sekitar
satu jam setengah. Setelah kami di Bandar Jaya, kawan saya pun langsung
menghubungi saudara nya untuk menemui kami di lokasi yang sudah ditentukan.
Setelah saudaranya tiba, langsung lah kami diantar ke rumahnya untuk singgah
sekalian makan siang :D . Setelah makan siang, kami pun berpamitan dan
melanjutkan perjalanan ke Pantai Mutun. Saat dalam perjalanan, kami mendapat
masalah yang baru dimana brecket motor kawan kami goyang lagi (Memang sebelum
sampai ke rumah Pakde di Lampung Tengah tadi, brecket motor kawan tersebut
sedikit goyang dikarenakan beban yang ada di dalam box sudah melebihi batas.
Karena itulah rencananya akan kami bawa ke bengkel las). Karena sepertinya
brecketnya tersebut sudah sangat goyang, akhirnya kami memutuskan untuk mencari
bengkel las dan menge-las besi brecket yang patah di dalam job motor. Setelah
selesai memperbaiki, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Mutun dimana kami
akan menuju Bandar Lampung dahulu untuk sampai ke pantai. Sebelum kesana, kami mengunjungi pusat tempat
penjualan oleh” khas lampung terlebih dahulu yaitu di Toko Yen-Yen, Bandar
Lampung. Sesampainya di pusat oleh” (pukul setengah 4 sore), kami pun
segera mencari makanan khas yang ada disana terutama keripik pisang (coklat)-
nya yang sudah terkenal di Lampung. Harga keripik pisang yang ada disana pun
cukup murah yakni dengan harga 9 rb per bungkus saja. Setelah selesai membeli,
kami pun melanjutkan perjalanan ke Pantai Mutun. Di dalam perjalanan pun, kami
sempat bertanya kepada orang sekitar tentang keberadaan pantai ini. Rupanya
kawan saya tidak tahu lokasi pantainya karena kami waktu itu melewati jalur
yang berbeda dengan jalur yang pernah
dilewati kawan saya pada saat ke Pantai Mutun. Dimana jalurnya ini melewati
kota Bandar Lampung terlebih dahulu. Padahal ada jalur yang lain yang lebih cepat
dan mudah untuk sampai ke Pantai Mutun ini. Tapi karena kita mengunjungi tempat
oleh” tadi, makanya kami lewat jalur yang agak jauh. Dengan terpaksa pun kami
bertanya kepada orang yang berpas-pasan dengan kami. Dan hingga kurang lebih
sejam (sekitar pukul setengah 5 sore)
Akhirnya kami sampai juga di lokasi yang kami tunggu-tunggu + finishnya touring
kami yaitu Pantai Mutun :D . Akhirnya sekian lama, saya pun bertemu lagi yang
namanya Pantai (Maklum, di Palembang yang ada hanya Sungai :D) . Disana kami
tidak basa-basi lagi langsung Byurrr.... Akhirnya setelah berjam-jam duduk di
atas motor dengan keadaan kami yang juga lelah saat itu kini sudah terbayarkan
dengan menikmati keindahan Pantai Mutun yang Indah. Tidak lupa juga kami
berfoto-foto... selfie-selfie untuk mengenang perjalanan kami ini tentunya...
hhahaha :D .
Setelah bermain-main dengan air (Ada juga yang sempat menuliskan
nama seseorang di pasir, Mungkin seseorang itu masa depannya :) ), kami pun segera mengganti
pakaian dan membereskan peralatan yang kami keluarkan tadi (drone, tripot, dll
:D). Setelah semuanya selesai, kami pun akhirnya berpamitan dengan angin dan
ombak yang tadi menyambut kami dengan ramah dan dengan menunjukkan waktu jam
06.15 kami pun, bergerak melanjutkan perjalanan pulang ke tempat Pakde kawan
saya tadi dimana kami melewati jalur yang berbeda dengan jalur pergi tadi.
Dimana kami menggunakan jalur yang cepat untuk sampai ke Bandar Lampungnya
terlebih dahulu. Jalur ini merupakan jalur yang terletak di pinggiran kota
Bandar Lampung tepatnya di atas perbukitan, karena itu, jalannya menjadi
sedikit lebih ekstrim dengan tanjakan dan turunannya. Setelah di bandar
lampung, kami pun masih melanjutkan perjalanan ke Lampung Tengah. Setelah
melewati gerbang kota Bandar Lampung, kami memutuskan untuk melewati jalur yang
berbeda dengan jalur pergi tadi (Menuju Bandar Jaya dahulu). Kami melewati
jalur dimana jalur tersebut akan bertemu dengan kota Metro terlebih
dahulu. Sesampai di kota Metro sekitar pukul 7 malam, kami mengambil istirahat sebentar,
duduk di dekat patung tugu yang ada di tengah taman.
Tidak sampai 10 menit,
akhirnya kami bergerak melanjutkan perjalanan lagi. Beberapa menit kemudian,
kami pun melewati gerbang “Selamat Datang di Lampung Timur”... yang artinya
kami sudah memasuki wilayah Lampung Timur. Nah saat berada di wilayah
inilah, kami cukup kewalahan alias tersesat untuk menuju ke Lampung Tengah.
Dengan keadaan yang sedikit tegang juga, kami pun segera memakai GPS untuk bisa
membawa kami ke daerah Lampung Tengah (Saat menuju ke Pantai Mutun tadi, kami
tidak memakai GPS karena ingin menghemat baterai hp :D) .
Ok LANJUTT..
Dengan bantuan GPS pun, akhirnya kami sampai pada
simpang empat. Tapi waktu itu entah mengapa salah satu kawan saya memutuskan
untuk belok ke kanan. Padahal saya pikir” harusnya kami belok kiri. (Kan saat
menuju kesini dari Palembang, tadi belok ke kanan) , tapi karena saya takut
membuatnya tersinggung belum lagi dia seorang leader pada touring ini, maka
kami pun memutuskan untuk mengikutinya. Waktu pun terus berjalan.... “Kok tidak
sampai-sampai” Pikir saya. Sampai berjam-jam pun berlalu, kami melewati
perkampungan yang sedikit mengerikan dengan banyak patung” yang aneh dan besar.
Kami yakin ini perkampungan tempat tinggalnya orang Hindu. Setelah kawan kami
yang mengambil lewat jalan ini tadi akhirnya sempat ragu dan memutuskan memutar
balik menuju simpang empat tadi. Rupanya benar dugaan saya, harusnya dari tadi
kami mestinya belok ke kiri, Tapi ya sudahlah..... Mungkin ini bisa menambah
pengalaman touring ini. Walaupun sudah menghabiskan tenaga dan waktu yang cukup
banyak. Kami beristirahat sebentar di simpang empat tersebut dan kami juga
sedikit terkejut bahwa brecket salah satu dari motor kami yang tadi di-las
akhirnya tidak mampu lagi untuk membawa box yang berisi barang-barang tersebut.
Melihat keadaan tersebut, salah seorang dari kami berinisiatif mencari tali
karet guna mengikat box tersebut pada salah satu dari motor kami (Megapro) yang
digunakan untuk besok pagi sekaligus langsung pulang ke Palembang. Dan pada akhirnya kami pun tiba di rumah
Pakde dengan waktu menunjukkan jam 11 malam. Setelah sampai, kami pun segera
makan dan bergantian untuk mandi dan langsung istirahat dengan keadaan sangat
lelah saat itu.
23/Juli/2015....Keesokan paginya (tepatnya pukul setengah 6 pagi),
kami pun segera membereskan barang-barang kami dan membersihkan kamar yang
selama ini kami gunakan sebagai tempat istirahat. Setelah selesai kami pun
langsung makan pagi yang dilanjutkan dengan mengikat box dan kedua tas di motor
Megapro tersebut. Alhasil motor tersebut kelihatan membawa banyak sekali
barang” (Pasti dikirai orang ingin pindahan... :D ) .Setelah semuanya sudah
siap (Sekitar pukul 8 pagi), akhirnya kami berpamitan sekaligus mengucapkan
terima kasih kepada Pakde karena sudah terlalu banyak merepotkannya. Akhirnya
kami meninggalkan lokasi dan sangat siap untuk pulang ke Palembang dengan rasa
Bangga tentunya. Walau kondisi kami saat menuju pulang ke Palembang masih
sedikit lelah, tapi saat berada di atas motor, Tenaga kami malah makin meninggi
dan makin Semangat :D . Didalam perjalanan pulang pun kami menemui hal-hal
yang tidak terduga lagi, seperti terkena razia polisi di perbatasan (Untungnya
Lengkap semua) dan dibantu kawan”
touring (dari Subang yang akan menuju ke Bakaheuni) saat tali
yang mengikat box tersebut sempat terputus.
Dan pada Akhirnya, pada pukul
setengah 5 sore, kami pun sampai di kota tercinta >>> Kota Palembang
:)
Inilah Perjalanan Panjang Saya dan teman-teman Lalui.
Saya rasa, kami sepertinya sudah mengelilingi hampir semua Wilayah Lampung
hanya dengan bermotor. Kami tidak takut akan segala resiko yang terjadi karena
kami selalu bersama-sama untuk menghadapinya. Walau sedikit ada rasa lelah dan
sakit juga pada bagian tubuh ini, tapi tidak menghilangkan Jiwa...Semangat saya
dan teman-teman untuk touring kembali dan bisa dipastikan saya akan membawa
motor andalan saya pastinya (motor Hore).
Kalimat terakhirnya dari saya : Hobi ini mahal, gak cuma modal uang,
tapi juga modal fisik dan mental.... See you again!!!! :)